Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 01 Maret 2023

PRINSIP KERJA KOMPONEN PENDUKUNG DRONE POLTEKAD KODIKLAT

 

Selain komponen utama, dalam drone quadcopter juga terdapat komponen-komponen pendukung. Berikut adalah komponen pendukung yang seharusnya ada dalam drone.



1.      Motor dan Baling-Baling

Agar drone bisa terbang maka komponen berikutnya yang paling dibutuhkan adalah motor dan baling-baling. Pada drone quadcopter terdapat 2 motor yang menggerakan baling-baling searah jarum jam sementara 2 motor lainnya menggerakan baling-baling berlawanan arah jarum jam. Hal ini sesuai dengan hukum torsi pada ilmu fisika, dimana motor yang menggerakkan baling-baling searah jarum jam akan menghilangkan torsi yang ditimbulkan oleh pergerakan baling-baling yang berlawanan arah jam. Demikian pula sebaliknya torsi yang ditimbulkan oleh pergerakan baling-baling searah jarum jam akan dihilangkan oleh pergerakan baling-baling yang berlawan arah jarum jam.

2.      Pengendali Utama (Flight Controller)

Pengendali utama atau flight controller ini berbentuk seperti komputer mini yang dipasang pada drone. Pengendali ini berfungsi untuk mengumpulkan informasi arah, kecepatan, ketinggian, kemiringan dan sebagainya sehingga drone tetap pada kondisi stabil. Semakin banyak sensor yang ditanam, semakin banyak informasi yang bisa diolah. Misalnya Accelerometer, Magnetometer, Gyroscope, Barometer, dan GPS.

3.      Pengendali Kecepatan Elektronik

Pengendali kecepatan elektronik atau sering disingkat ESC (Electronic Speed Controller) berfungsi untuk menerjemahkan perintah dari Flight Controller, sehingga ketika pengendali utama memerintahkan agar 2 motor menggerakkan baling-baling lebih cepat dari yang lainnya maka ESC akan menerjemahkannya kemudian mengubah daya listrik.

4.      Baterai

Baterai merupakan komponen penting, khususnya agar drone dapat terbang dan juga sebagai daya pada radio controller. Bila sebuah drone membutuhkan daya yang besar karena motor-motornya yang berdaya besar atau karena berat total drone besar, tentu saja diperlukan baterai dengan daya yang besar pula.


5.      Radio Controller, Transmitter, Receiver

Untuk mengendalikan drone maka dibutuhkan sebuah pengendali jarak jauh menggunakan frekuensi radio (Radio Controller). Pengendali ini membutuhkan alat pemancar (transmitter) serta penerima (receiver). Pemancar selalu berada di tangan kita, sementara penerima terletak pada drone yang terhubung langsung dengan flight controller.

 

SEBUT DAN JELASKAN MODE TERBANG DRONE BOMBER POLTEKAD

 Komponen & Cara Kerja Drone Bomber Poltekad Kodiklatad

 

Drone adalah pesawat tanpa awak atau pesawat nir awak. Secara spesifik drone merupakan UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau kendaraan udara tanpa pilot. Sejarah drone tidak terlepas dari situasi perang. Awalnya drone diciptakan untuk pengintaian. Kemudian untuk meningkatkan kualitas hidup manusia drone dikembangkan sesuai kebutuhan penggunaannya. Misalnya untuk penelitian. Cara kerja drone juga turut berkembang sesuai teknologi terbaru.

 

Jenis-Jenis Drone Berdasarkan Baling-Baling dan Cara Kerja Drone

Berdasarkan baling-balingnya, Drone terbagi atas Fixed Wing Drone dan Multicopter Drone.

1. Fixed Wing Drone (Baling-Baling Tunggal)

Drone dengan baling-baling tunggal biasanya punya kecepatan tinggi dengan daya jangkau lebih luas. Cara kerja drone terbang berbaling-baling tunggal menggunakan prinsip kerja yang sama dengan pesawat terbang/pesawat komersil. Motornya diletakkan horizontal sehingga baling-balingnya bisa menggerakkan badan drone secara horizontal pula. Sayap dan badan dibuat aerodinamis agar daya angkat lebih maksimal pada saat bergerak horizontal.

Cara kerja fixed wing drone ini lebih sering digunakan untuk pemetaan (mapping) serta scanning dengan baterai yang lebih irit.

2. Multi Copter/ Multi Rotor Drone

Berbeda dengan Fixed Wing, drone multi rotor cara kerjanya lebih mirip dengan helikopter dimana motornya diposisikan secara vertikal sehingga baling-baling akan membuat daya angkat juga secara vertikal.

Cara kerja drone terbang berbaling-baling banyak (multi) ini lebih cocok untuk membuat video udara, karena lebih stabil. Selain itu karena baling-balingnya banyak daya angkut drone jadi lebih kuat dan lebih aman.

 


Rabu, 15 Februari 2023

 

Pengertian Payload

Jadi, apa itu sebetulnya yang dimaksud dari Payload ini?

Ketika data dikirim melalui Internet, setiap unit yang dikirimkan meliputi informasi header dan data aktual yang dikirim.

Header mengidentifikasi sumber dan tujuan paket, sedangkan data aktual disebut sebagai payload.

Karena informasi header, atau data di atas kepala, hanya digunakan dalam proses transmisi, itu adalah dilucuti dari paket saat mencapai tujuan.

Oleh karena itu, payload adalah satu-satunya data yang diterima oleh sistem tujuan.

Apa itu Payload dan Definisinya?

Untuk lebih memahami penafsiran serta arti dari terms atau kata tersebut di atas, kita semua pastinya wajib mengenali lebih dalam terkait apa itu definisi dari Payload ini.

Dalam mengartikannya, tentu kita perlu merujuk pembahasannya dari sumber terpercaya, baik itu bagi situs dictionary ataupun kamus terpaut bidang teknologi, komputer maupun secara langsung bagi para ahli serta pakar di bidang tersebut.

Seperti yang Anda pahami kalau arti definisi sendiri adalah sesuatu limit (batas) ataupun makna yang menjelaskan.

Definisi yang dimaksud bisa dimaknai dengan suatu frasa, kata maupun suatu kalimat yang menggambarkan serta memberitahukan tentang suatu penerangan, arti, ataupun karakteristik utama dari suatu, baik itu barang, proses, ataupun kegiatan ataupun seorang.

Seperti yang kita lihat, kata “Payload” ini merupakan salah satu dari kumpulan istilah, akronim (jargon) dalam bidang teknologi yang dimulai dengan awalan P.

 

 

Apa itu PWM (Pulse Width Modulation)?

 

PWM adalah singkatan dari Pulse Width Modulation; kita akan membahas alasan untuk nama seperti itu nanti. Namun untuk saat ini pahami PWM sebagai salah satu jenis sinyal yang dapat dihasilkan dari IC digital seperti mikrokontroler atau timer 555. 

Sinyal yang dihasilkan akan memiliki rangkaian pulsa dan pulsa ini akan berbentuk gelombang persegi. Artinya, pada waktu tertentu gelombang akan tinggi atau rendah. Untuk memudahkan pemahaman, mari kita pertimbangkan sinyal PWM 5V, dalam hal ini sinyal PWM akan menjadi 5V (tinggi) atau pada permukaan tanah 0V (rendah). 

Durasi di mana sinyal tetap tinggi disebut "waktu tepat" dan durasi di mana sinyal tetap rendah disebut sebagai "waktu mati".Untuk sinyal PWM kita perlu melihat dua parameter penting yang terkait dengannya, satu adalah siklus kerja PWM dan yang lainnya adalah frekuensi PWM.

Siklus kerja PWM

 

Seperti yang diceritakan sebelumnya, sinyal PWM tetap menyala untuk waktu tertentu dan kemudian tetap mati selama sisa periode tersebut. Apa yang membuat sinyal PWM ini istimewa dan lebih berguna adalah kita dapat mengatur berapa lama sinyal tersebut harus bertahan dengan mengontrol siklus kerja sinyal PWM.

Persentase waktu di mana sinyal PWM tetap TINGGI (tepat waktu) disebut siklus kerja. Jika sinyal selalu ON maka dalam siklus kerja 100% dan jika selalu mati itu adalah siklus kerja 0%. Rumus untuk menghitung duty cycle ditunjuk di bawah ini

Duty Cycle = Turn ON time / (Turn ON time + Turn OFF time)

Gambar berikut mewakili sinyal PWM dengan duty cycle 50%. Seperti yang Anda lihat, dengan mempertimbangkan seluruh periode waktu (waktu on time + off) sinyal PWM tetap menyala hanya selama 50% dari periode waktu tersebut.

Dengan mengontrol siklus kerja dari 0% hingga 100% kita dapat mengontrol "tepat waktu" dari sinyal PWM dan lebar sinyal. Karena kita dapat mePulse Width Modulation, ia mendapat nama ikoniknya "Pulse width Modulation".

Frekuensi PWM

Frekuensi sinyal PWM menentukan seberapa cepat PWM menyelesaikan satu periode. Satu Periode adalah waktu ON dan OFF lengkap dari sinyal PWM seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Rumus untuk menghitung Frekuensi diberikan di bawah ini

Frekuensi = 1 / Periode Waktu

Jangka Waktu = Waktu Aktif + Waktu Istirahat

Biasanya sinyal PWM yang dihasilkan oleh mikrokontroler sekitar 500 Hz, frekuensi tinggi tersebut akan digunakan pada perangkat switching berkecepatan tinggi seperti inverter atau konverter. Namun tidak semua aplikasi membutuhkan frekuensi tinggi. 

Misalnya untuk mengontrol motor servo kita perlu menghasilkan sinyal PWM dengan frekuensi 50Hz, sehingga frekuensi sinyal PWM juga dapat dikontrol oleh program untuk semua mikrokontroler.

 

 

Mengapa Drone bisa terbang ....????

 


MENGAPA DRONE BISA TERBANG ????

SIMAK *CARA KERJA DRONE* ................................

Drone dapat dikendalikan menggunakan remote control.

Namun dengan menggunakan pancaran radio sekitar 2.4 GHz.

Pesawat tanpa awak ini juga dapat dikontrol menggunakan smartphone sebab memiliki chip komputer yang lebih kompleks.

Chip ini dapat mengolah gambar dari kamera kemudian menampilkan hasilnya di smartphone yang digunakan sebagai kontrol.

Gambar dari chip adalah real time sehingga pengguna dapat mengatur resolusi sesuai spesifikasi, mengarahkan sesuai keinginan pengguna.

Cara pengendalian mirip dengan cara memainkan game race pada smartphone yaitu dengan menggunakan telunjuk dan menggerakkan ke arah kiri atau kanan.

Pengguna juga bisa memilih untuk mengambil gambar sesuai keinginan.

Untuk beberapa drone terdapat fasilitas GPS.

Cara kerjanya hampir sama, tetapi sebelum terbang harus dipastikan mendapat sinyal GPS terlebih dahulu.

Penerbangannya tergantung kekuatan sinyal GPS.

Terdapat perantara yaitu satelit GPS dalam pengoperasian drone jenis ini.

Satelit akan mengirimkan data ke drone, begitu pun sebaliknya.

Inilah mengapa sinyal GPS harus kuat karena jika tidak UAV akan hilang atau lost control.

Biasanya drone dengan GPS telah dilakukan setting homebase atau tempat pulang dengan mengisi koordinat titik.

Jadi, drone akan kembali ke koordinat tersebut jika lost control atau baterai tidak cukup.

Keuntungan lain bagi fotographer adalah dapat menentukan auto fly dan record pada koordinat tertentu sehingga pengguna dapat berpose bebas tanpa perlu mengkhawatirkan posisinya.

 

 

Pengertian Motor Brushless


Motor Brushless (BLDC) adalah jenis motor listrik synchronous. Pada umumnya motor BLDC ini bekerja dengan gaya tarik menarik antara dua magnet dengan kutub yang sama. Secara konstruksi jenis motor ini terdiri dari rotor yang berupa magnet permanen sehingga kutubnya tetap sedangkan stator berupa lilitan kawat email sehingga kutub magnet tersebut dapat berubah tergantung polaritas arus belitan stator yang diberikan. Motor jenis tersebut memiliki konstruksi berupa duabelas belitan stator dan delapan kutub magnet permanen pada rotornya.

Konstruksi Motor Brushless


Berbeda dengan konstruksi motor DC Konvensional dan motor brushless adalah penggantian komutator mekanis dengan rangkaian elektronis. Sehingga, motor BLDC adalah jenis motor sinkron dalam artian bahwa medan magnet yang dihasilkan oleh stator serta rotor berputar pada frekuensi yang sama. Sama seperti motor DC pada umumnya, motor brushless terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor. Magnet permanen dipasang pada rotor, serta stator terdiri dari lilitan untuk kutub tertentu.

Rangkaian kontrol elektronik terhubung pada lilitan stator, tetapi terdapat juga jenis brushless yang sudah ditanamkan sirkuit kontrol internal. Rangkaian kontrol brushless tersebut yang dimaksud adalah ESC (Electronics speed controller). ESC menyediakan frekuensi tiga frasa pada lilitan stator dengan daya yang besar, sehingga menghasilkan daya untuk kutub stator pada titik waktu tertentu.

Stator 

Stator pada brushless mirip dengan motor induksi. Bagian tersebut terdiri dari lapisan luminasi logam yang dipotong secara aksial untuk dililitkan pada kumparan tembaga. Pada umumnya, stator terdiri dari tiga lilitan dengan konfigurasi star maupun Y (tanpa titik netral).

Rotor 

Pada bagian ini terdiri dari sebuah magnet permanen yang sangat kuat, biasanya adalah magnet Neodinium (Nd), Samarium Cobalt (SmCo) serta panduan antara Neodinium Ferrite dan Boron (NdFeB). Magnet permanen pada stator berjumlah genap (biasanya 8 magnet) serta dipasang dengan kutub utara (N) dan Selatan (S) dipasang secara bergantian.

Prinsip Kerja Motor Brushless


Prinsip kerja [ada motor BLDC sebenarnya sama dengan motor listrik DC konvensional. Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan brush (sikat). Pada motor DC konvensional, sikap serta komutator mekanik digunakan elektronik dalam proses komutasi nya, yaitu berupa sensor Hall dan kontroler. Secara garis besar, proses kerja pada motor BLDC dapat dijelaskan di bawah ini.

Pertama, hall sensor H1 dan H2 bernilai 1 karena mengalami sebuah perubahan pada medan magnet. Sehingga kontroler mengalirkan arus pada lilitan B dan C. Lilitan B menjadi kutub utara serta lilitan C menjadi kutub selatan. Kutub utara oleh lilitan B akan memberikan tolakan pada kutub utara pada magnet rotor, sedangkan kutub selatan lilitan C akan menarik ke kutub utara pada magnet rotor.

Kedua, hanya sensor H1 yang bernilai “High”, sehingga kontroler akan menginstruksikan agar lilitan A dan B harus dialiri arus. Lilitan A menghasilkan kutub selatan serta lilitan B tetap menghasilkan kutub utara. Kutub selatan lilitan A akan menolak kutub selatan pada magnet rotor. Sedangkan kutub utara lilitan B akan menolak kutub utara dari magnet rotor.

Ketiga, sensor H1 dan H2 yang memiliki nilai 1, sehingga kontroler akan menginstruksikan agar lilitan A dan C dialiri arus. Lilitan A akan tetap menghasilkan kutub selatan dan lilitan C akan menghasilkan kutub utara. Kutub selatan lilitan A akan menolak kutub selatan serta menarik kutub utara pada magnet rotor. Sedangkan kutub utara lilitan C akan menarik kutub selatan dari magnet rotor.

Keempat, hanya sensor H2 yang memiliki nilai  1. Sehingga kontroler akan menginstruksikan agar lilitan B dan C dialiri arus. Dan Lilitan B akan menghasilkan kutub selatan serta lilitan C akan tetap menghasilkan kutub utara. Kutub selatan lilitan B akan menolak kutub selatan pada magnet rotor. Sedangkan kutub utara lilitan C akan menarik kutub selatan dari magnet rotor.

Kelima, sensor H2 dan H3 yang memiliki nilai 1. Sehingga kontroler akan menginstruksikan agar lilitan A dan B dialiri arus. Lilitan A akan menghasilkan kutub utara dan lilitan B tetap akan menghasilkan kutub selatan. Kutub utara lilitan A akan menolak kutub utara serta menarik kutub selatan pada magnet rotor. Sedangkan kutub selatan pada lilitan B akan menolak kutub selatan dari magnet rotor.

Terakhir, hanya sensor H3 yang memiliki nilai 1. Sehingga kontroler akan menginstruksikan agar lilitan A dan C dialiri arus. Lilitan A akan tetap menghasilkan kutub utara dan lilitan C akan menghasilkan kutub selatan. Kutub utara lilitas A akan menarik kutub selatan serta menolak kutub utara pada magnet rotor. Sedangkan kutub selatan lilitan C akan menarik kutub utara dari magnet rotor.

Keenam proses di atas akan mengalami pengulangan sampai membentuk sebuah siklus, Hal tersebut yang akan menyebabkan motor terus berputar secara kontinyu selama sumber arus DC masih ada.

Kontrol Kecepatan Motor Brushless


Kontrol kecepatan motor BLDC sangatlah penting untuk membuat motor bekerja pada tingkat yang diinginkan. Tegangan input dc dapat mengontrol dengan dikendalikan oleh kecepatan motor dc brushless. Semakin tinggi tegangan maka akan semakin banyak kecepatannya. Ketika motor bekerja dalam mode normal maupun berjalan di bawah kecepatan pengenal, tegangan input armature diubah melalui model PMW. Ketika sebuah motor dioperasikan di atas kecepatan pengenal, fluks melemah dengan memajukan arus keluar.

Sebuah kontrol kecepatan dapat berupa loop tertutup maupun kontrol kecepatan loop terbuka. Open Loop Speed Control ini hanyalah mengendalikan tegangan dc yang diterapkan ke terminal motor dengan memotong tegangan dc. Tetapi ini akan menghasilkan beberapa bentuk pembatasan saat ini.

Kontrol kecepatan Loop tertutup ini akan melibatkan pengontrolan tegangan suplai input melalui umpan balik kecepatan dari motor. Dengan demikian tegangan suplai akan dikontrol tergantung dengan sinyal kesalahan. Kecepatan loop tertutup terdapat dari beberapa komponen dasar. Sirkuit PWM untuk menghasilkan pulsa PWM yang dibutuhkan. Ini dapat berupa mikrokontroler atau pengatur waktu IC.

Kelebihan Motor Brushless


Sama dengan motor listrik pada umumnya, motor BLDC juga memiliki sebuah kelebihan serta kekurangan yang dijabarkan seperti di bawah ini :

Efisien Tinggi 
Dengan efisien yang tinggi tidak ada kehilangan tegangan oleh cincin komulator dan brushless.

Hemat Biaya Perawatan
Dengan hal tersebut brushless seperti pada motor konvensional tidak digunakan lagi.

Perbandingan Torsi-Ukuran Lebih Besar
Hal tersebut disebabkan medan tarik yang dihasilkan oleh stator sepenuhnya diterima oleh rotor
karena rotor terbuat dari sebuah medan magnet permanen.

Polusi Suara yang Lebih Rendah
Dikarenakan gesekan yang dihasilkan brushless pada motor konvensional dapat dieliminasi.

Perbandingan yang Lebih Mudah
Kabel pada motor  BLDC akan menempel pada casing. Sehingga akan memudahkan sistem pendinginan. Hal tersebut merupakan salah satu alasan pemilihan motor BLCD untuk masa operasi yang panjang seperti motor listrik.

Tidak Terjadi Bunga Api
Hubungan antara brush dan komutator yang longgar akan menyebabkan terjadinya sebuah percikan api, hal tersebut berbahaya jika sebuah motor digunakan pada industri yang sensitif terhadap percikan api, namun dengan menggunakan BLDC motor, dan dengan tidak adanya komutator dan brush menyebabkan tidak adanya percikan api yang ditimbulkan oleh motor.
 

Kekurangan Motor Brushless


Sedangkan kekurangan dari motor brushless adalah sebagai berikut :

Biaya pembuatan yang mahal
Karena motor BLDC memiliki banyak komponen yang mahal.

Sistem pengendalian yang rumit dan mahal
Dalam hal ini dikarenakan pada penggunaan komutator elektronik yang menggantikan komutator mekanik. Selain itu, pengontrol kecepatan motor BLDC jauh lebih rumit dari pada motor pada DC konvensional, sehingga juga ikut dalam menaikan harga.

Kontroler yang mahal
Seringkali, kontroler motor BLDC justru lebih mahal daripada motor itu sendiri.

Contoh Aplikasi Motor Brushless


-HB
-DC Cooling Fan seperti pada komputer
-CD atau DVD player
-Hardisk Drive
-Mobil, pesawat, helikopter, maupun kapal RC (Radio Controlled)
-Pesawat tanpa awak (UAV)
-Kapal selam tanpa awak (ROV)
-Printer
-Mobil Listrik atau Hybrid

Motor yang digunakan pada industri, aplikasi motor BLDC semakin meningkat. Karena daya motor BLDC lebih kecil jika dibandingkan dengan motor AC. Dengan tidak adanya kapasitor serta motor DC secara keseluruhan lebih efisien. Daya yang lebih kecil, maka putarannya yang tinggi, serta torsi yang besar, tersedianya berbagai macam ukuran, akan menjadikan produsen lebih memilih motor BLDC dibandingkan dengan motor DC biasa.

 

Selasa, 14 Februari 2023

VTOL

         Drone VTOL atau biasa disebut drone fixed wing adalah drone yang memiliki sayap tetap yang sekaligus sudah sebagai penggerak dari pesawat tersebut. Pesawat tanpa awak ini juga menggunakan baling-baling sebagai penggerak. Sehingga drone dapat berfungsi dengan baik.

        VTOL sendiri adalah singkatan dari Vertical Take-Off Landing, yang berfungsi sebagai pemetaan, logistik atau juga pemantauan. Sesuai dengan namanya, drone ini memiliki kemampuan terbang sekaligus mendarat secara vertikal.

        UAV VTOL atau drone VTOL ini tentu memiliki beberapa kelebihan, kelebihan inilah yang nantinya menjadi alasan mengapa VTOL digunakan sebagai  survey pemetaan, pemantauan, ataupun logistik.

        Kelebihan yang pertama adalah pesawat UAV VTOL tidak perlu atau tidak membutuhkan space/ruang yang luas untuk take-off and landing. Misal saja sebagai pemetaan udara. Untuk melakukan pemetaan di udara, dengan pesawat UAV VTOL dapat dengan mudah melakukan pemotretan di udara seperti menggunakan drone copter.



        Selanjutnya pesawat UAV VTOL juga mudah dioperasikan untuk take-off dan landingnya itu sendiri. Drone VTOL mudah dioperasikan sebab kemampuan  pilot drone hanya sebatas menjaga drone saat otomatis take off dan landing.

        Drone VTOL juga memiliki durasi terbang yang jauh lebih lama. Oleh karena itu mengapa drone VTOL digunakan pada pemetaan ataupun pemantauan. Karena jam terbang VTOL yang lebih lama dibandingkan drone lainnya. Hal ini bisa membuat efektivitas dan efisiensi kerja di lapangan menjadi lancar dan mudah.

        Tak hanya itu, drone VTOL memiliki minim resiko crash saat sedang take off dan landing. Dengan konsep VTOL inilah dikarenakan pesawat tanpa awak seperti seperti drone copter saat landing dan sangat aman. Hal ini menjadi penting agar UAV serta kameranya yang digunakan tetap aman tanpa harus mengkhawatirkan barangnya akan pecah atau rusak ketika tabrakan saat landing. 

        Itulah pengertian serta beberapa manfaat atau keunggulan dari pesawat terbang UAV VTOL dalam melakukan tugas atau fungsi terbangnya



FIXED-WING

                 Pesawat tipe Fixed-Wing mengandalkan sayap yang menetap untuk mengangkat body-nya agar bisa terbang ke angkasa. Biasanya sayap ini dibuat dalam bentuk airfoil yang telah dirancang sedemikian rupa untuk menyediakan daya angkat yang dibutuhkan, terutama ketika pesawat ini mencapai laju kecepatan tertentu. Pesawat tipe Fixed-Wing bisa melayang di udara karena terus bergerak dengan sumber tenaga yang dihasilkan dari dorongan baling-baling.

        BASE Aviation Club siap melatih Anda secara professional. Instruktur BASE Aviation Club akan membimbing Anda mulai dari nol untuk dapat menerbangkan pesawat ultra-ringan. Menjadikan anda sebagai Pilot Fixed-Wing yang handal, sehingga Anda dapat menerbangkan pesawat sendiri.





JENIS JENIS UAV dan DRONE COPTER

 

2.1  Jenis-Jenis Unmaned Aerial Vehicle (UAV)

 

Adapun jenis unmaned Aerial Vehicle (UAV) secara umum terbagi menjadi dua macam antara lain :

2.2.1        Fixed Wing

Jenis fixed wing ini menggunakan sayap untuk terbang, jenis fixed wing ini sendiri memiliki beberapa bentuk dan ukuran, tergantung pada kegunaannya masing-masing. Jenis fixed wing ini bisa ditenagai oleh batre.


                                                                    Gambar 2.1 Fixed Wing (taufiqurrahman, 2018)



2.2.2        Multirotor

 

    Multirotor adalah drone yang menggunakan baling-baling (Propellers) untuk terbang yang memanfaatkan gaya angkat yang dihasilkan dari putaran motor yang terpasang propeller



                            Gambar 2.2. Multi Rotor (taufiqurrahman, 2018)



2.3  
Rotary wing (Multirotor)

 

        Rotary wing adalah drone yang menggunakan baling-baling (propeller) untuk terbang, drone jenis ini biasanya dikenal dengan multicopter atau multirotor. Untuk penamaannya disesuaikan dengan banyaknya motor atau propeller. Ada beberapa jenis tipe multirotor berdasarkan jumlah motor dan propeller.


2.3.1   Satu Baling-Baling (Single Copter)

 

Drone ini memiliki satu buah mesin utama dan penyeimbangnya ditambah mesin penyeimbang dibagian ekornya, bentuknya benar-benar mengadopsi helicopter, sehingga untuk terbang membutuhkan baling- baling penyeimbang




Gambar 2.3 Single Copter (liu purnomo, 2018)


2.1.1   Dua Baling-Baling (Doublle Copter)

            Double copter sama seperti single copter hanya saja double copter memiliki dua buah baling-baling utama yang besarnya sama, dan tidak memiliki baling-baling penyeimbang, desainnya meniru jenis helicopter pengangkut yang memiliki dua mesin utama.



Gambar 2.4 DoubleCopter (liu purnomo, 2018)


2.1.1    Tiga Baling-Baling (Three Copter)

Three copter memilki tiga buah baling-baling (propeller) utama yang terdapat dibagian rangka (frame). Drone ini mudah untuk diterbangkan namun masih banyak kendala ketika menerbangkan drone ini, seperti sulit dikendalikan karena mudah terhempas oleh angin.





2.1.1    Empat Baling-Baling (Quad Copter)

Quad copter memiliki empat baling-baling (propeller) utama yang terdapat dibagian rangka (frame). Quad copter mudah untuk diseimbangkan dibandingkan dengan tree copter karena memiliki empat baling-baling (propeller).






2.1.1    Enam Baling-Baling (Hexa Copter)


Hexa copter sebernarnya sama seperti quad copter hanya saja hexa copter memilki enam baling-baling (propeller) dan drone akan lebih stabil yang cocok digunakan untuk pengambilan gambar. Namun, karena bertambahnya dua buah motor penggerak baterai lebih cepat habis dibandingkan dengan quad copter.





2.1.1    Delapan Baling-Baling (Octo Copter)

Octo copter adalah sebuah drone yang memiliki delapan buah baling-baling (propeller). Namun kendala drone ini sama seperti hexa copter yaitu batrai akan lebih cepat habis.